Wednesday, February 19, 2014

Tugas PRD II



Bagaskoro Meyca Dwiyananda 16513050
Hans Ega 16513068
Edhiwan Prayogo 16513074
Luminto 16513086
Davyn Vallerian 16513116
Jonathan Benedict 16513122
Levanji Prahyudy 16513194
Violla Gunova 16513206
Fernandez Elian 16513284
Satria Priambada 16513326
1. Small Structure (Bentuk minimalis)
Bentuk minimalis diperlukan agar robot dapat melalui lintasan tanpa terhalang oleh keadaan alam. Berdasarkan hal tersebut, robot apoteker memiliki keunggulan dibidang ini dibanding robot lainnya.
2. Sensitivity (Sensitivitas)
Sensivitas suatu robot diperlukan agar robot dapat bertindak sendiri ketika terjadi suatu kejadian yang memerlukan bantuan robot tersebut. Di bidang ini, robot apoteker memiliki nilai lebih dari robot lainnya karena ia memiliki berbagai sensor.
3. Endurance (Daya Tahan)
Ketahanan suatu robot dapat dilihat dari daya tahan sumber untuk menggerakkan robot serta daya tahan robot itu sendiri terhadap gangguan luar. Dalam bidang ketahanan, robot gempa memiliki keunggulan baik dari daya tahan sumber maupun dari daya tahan robot.

4. Production (Produksi)
Semakin sederhana geometri robot, semakin mudah untuk dibuat/diproduksi. Robot pemadam kebakaran memiliki keunggulan dalam bidang ini dibanding dengan robot lainnya. Selain itu, robot dengan geometri yang mudah juga mudah untuk dikembangkan
Materials (Material)
Material merupakan bahan yang dibutuhkan untuk membangun robot. Dalam kriteria ini, 3 robot memiliki nilai yang sama dikarenakan material yang digunakan hampir sama.

6. Mobilized (Berpindah Tempat)
Dalam kriteria ini, penilaiannya tergantung pada mudah tidaknya robot itu berpindah atau dipindahkan. Robot pemadam kebakaran dan apoteker memiliki nilai yang hampir sama dikarenakan robot ini ringan serta mampu berpindah dengan sendirinya. Sedangkan robot gempa hanya bisa dipindahkan namun tidak dapat berpindah dengan sendirinya.
Evaluation
Weight
Robot Pemadam Kebakaran
Robot Gempa
Robot Apoteker
Value1
WxV1
Value2
WxV2
Value3
WxV3
Small Structure
0.15
7.00
1.050
7.50
1.125
8.00
1.200
Sensitivity
0.25
7.50
1.875
7.00
1.750
8.00
2.000
Endurance
0.25
7.50
1.875
8.00
2.000
6.00
1.500
Production
0.20
7.50
1.500
7.00
1.400
6.00
1.200
Materials
0.05
7.00
0.350
7.00
0.350
7.00
0.350
Mobilized
0.10
8.00
0.800
6.00
0.600
8.00
0.800
Total
1.00
44.50
7.450
42.50
7.225
43.00
7.05

 Kesimpulan
Bedasarkan matriks dan penjelasan di atas, robot pemadam kebakaran memiliki nilai yang lebih tinggi dari robot lainnya. Oleh karena itu, kami memiilih robot pemadam kebakaran sebagai salah satu robot pencegah bencana.

Thursday, February 13, 2014

Desain dan Spesifikasi Robot Pengatasi Bencana

Bagaskoro Meyca Dwiyananda 16513050
Hans Ega 16513068
Edhiwan Prayogo 16513074
Luminto 16513086
Davyn Vallerian 16513116
Jonathan Benedict 16513122
Levanji Prahyudy 16513194
Violla Gunova 16513206
Fernandez Elian 16513284
Satria Priambada 16513326
Seminggu yang lalu kami telah ditugaskan untuk memberi ide robot yang dapat mengatasi masalah bencana. Karena jenis bencana ada banyak sekali, maka jika diambil 10 orang yang berbeda, maka hasil pemikiran masing – masing individu akan berbeda satu dengan yang lainnya. Sekalipun bencana yang diatasinya sama, kemungkinan besar cara mengatasinya tetap berbeda. Contohnya dalam mengatasi bencana banjir, ada yang berpikiran mengatasi dengan cara mencegah sebelum terjadi banjir, dan ada yang berpikiran mengatasi dengan cara pengungsian setelah terjadi banjir. Jadi dilakukan pembagian kelompok untuk bertukar pendapat dan brainstorming mendiskusikan ide desain yang terbaik untuk robot yang mengatasi bencana.
Setelah melakukan brainstorming, kami pada akhirnya mengambil tiga desain dan perancangan yang menurut kami terbaik dari seluruh ide yang kami pikirkan.
Desain pertama adalah kebakaran.
Robot Kebakaran
Kami sepakat bahwa asap dari kebakaran lebih sering membunuh dibandingkan dengan api yang dihasilkan dari kebakaran . Oleh sebab itu kami memutuskan untuk mengatasi masalah asap terlebih dahulu dibandingkan dengan mengatasi api yang dihasilkan oleh kebakaran. Namun kami juga mempertimbangkan langkah penyelamatan dan pemadaman api dari bencana kebakaran. Oleh sebab itu robot ini akan berbentuk hybrid dari robot pemadam kebakaran dan penghilang asap
Berdasarkan pertimbangan diatas maka kami memutuskan untuk membuat spesifikasi robot penghilang asap saya sebagai berikut
1
Robot memilki ukuran kecil untuk dapat memasuki area – area yang sulit dijangkau
Robot mampu untuk terbang sehingga menambah daerah jangkauan robot
Robot berukuran lebih kecil atau sama dengan(10x10x10) cm
2
Robot harus mampu menghisap asap
Robot mampu membersihkan 90% asap
3
Biaya pembuatan robot kurang dari 5 juta rupiah
4
Robot harus memiliki baterai agar dapat digunakan secara portable
Sebisa mungkin robot menggunakan baterai AAA agar biaya perawatan robot tidak mahal
5
Robot dapat diproduksi secara masal dan digunakan oleh banyak orang
6
Robot dapat mendeteksi asap yang menyentuh robot tersebut
Apabila mungkin diharapkan robot mampu mendeteksi asap yang berada di ruangan (20x20x20)m / 1 rumah = 1 robot
7
Robot mampu memadamkan api
Sebisa mungkin api yang dipadamkan mencakup area (20x20x20)m / 1 rumah = 1 robot
Desain kedua adalah gempa.
Gempa1Gempa2
Gambar di sebelah kiri adalah alat yang “ditanam” di dalam tanah untuk mendeteksi getaran bawah tanah akibat gempa. Yakin dari mana alat tersebut dapat bekerja dengan optimal? Dasar pemikiran kami terinspirasi oleh seekor anjing.
Anjing yang sedang tidur di suatu gedung bertingkat bisa merasakan gempa dari getaran infrasonik yang terdapat di dalam tanah beberapa menit sebelum gempa terjadi. Melihat perkembangan teknologi jaman sekarang, kami yakin bahwa engineer dapat membuat alat pendeteksi yang jauh lebih sensitif dari telinga anjing.
Ketika terdeteksi getaran bawah tanah, alat yang digambarkan pada gambar di kiri diharapkan dapat berresonansi dengan getaran gempa dan antena akan dipanjangkan ke atas dan memberikan sinyal pada speaker yang digambarkan pada gambar di kanan.
semakin besar getaran yang terdeteksi oleh alat tersebut, semakin intens alat tersebut memberikan sinyal pada speaker yang telah dipasang di banyak ruangan di suatu gedung. Sehingga, apabila gempa terlampau besar, orang – orang yang berada di dalam gedung tersebut dapat segera mengamankan diri dan bergegas ke tempat yang aman.
Desain ketiga adalah robot apoteker yang mengatasi masalah ketika bencana sudah terjadi.
Apoteker
Indonesia adalah negara yang makmur karena begitu banyaknya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Kekayaan sumber daya alam ini memberikan bangsa Indonesia begitu banyak pilihan dalam hal tanaman – tanaman yang memiliki khasiat obat. Sayang sebagian besar masyarakat tidak terlalu memahami bagaimana wujud tanaman obat tersebut dan cara memanfaatkannya. Menurut hasil diskusi, kami memutuskan untuk membuat sebuah robot yang dapat membantu mengatasi bencana berupa robot apoteker untuk mendeteksi tanaman yang berkhasiat obat dan dapat memberikannya kepada korban yang sedang dilanda bencana.
Saat terjadi bencana , salah satu yang kami sorot belakangan ini yaitu bencana banjir, banyak korban yang sangat membutuhkan obat – obatan sederhana seperti obat diare, obat panu, dll. Namun tenaga medis dan obat – obatan yang terbatas menyebabkan penyakit yang seharusnya dapat ditangani ini menjadi mematikan dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Kami sepakat bahwa robot apoteker yang dapat memberikan obat – obatan sederhana akan sangat membantu proses pencegahan kematian, setidaknya sampai tenaga medis profesional mampu mencapai tempat para korban. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk mengatasi masalah dalam bidang kesehatan ini dengan menciptakan sebuah robot lebah yang dapat mendeteksi tanaman obat yang dapat dipakai, menyimpannya, kemudian meraciknya, dan terakhir membawakan obat ini kepada korban dengan dosis yang sesuai.
Kami menyadari bahwa dari sekian banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat akan sangat sulit untuk menunjuk secara pasti tanaman mana yang berkhasiat untuk penyakit tertentu. Untuk itu kami memutuskan bahwa obat – obatan yang akan dibawa tidak hanya berupa obat tradisional dari tanaman namun juga obat – obat generik sederhana yang dapat diberikan kepada korban tanpa resep dokter.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka kami memutuskan untuk membuat spesifikasi robot apoteker  sebagai berikut :
List of Specification
No
Demand
Wish
1
Robot memilki ukuran kecil untuk dapat memasuki area – area yang sulit dijangkau
Robot mampu untuk terbang sehingga menambah daerah jangkauan robot
Robot berukuran lebih kecil atau sama dengan(10x10x10) cm
2
Robot harus mampu mendeteksi tanaman obat
Robot mampu mendeteksi 80% tanaman obat di Indoensia
3
Biaya pembuatan robot kurang dari 2 juta rupiah
4
Robot harus memiliki baterai yang tahan lama
5
Robot dapat diproduksi secara masal dan digunakan oleh banyak orang
6
Robot mampu mendeteksi panas tubuh
Robot dapat memastikan seseorang masih hidup atau sudah selesai hidupnya didunia ^^
7
Robot memahami tekhnik pengobatan dasar
Sebisa mungkin robot mampu mendeteksi arteri dari lengan orang dan mampu melakukan injeksi
8
Robot harus mampu membersihkan dirinya sendiri untuk mengurangi resiko infeksi yang menular ke pasiennya
Robot mampu mensterilkan diri hingga bebas kuman 95% dengan alkohol atau proses pemanasan
Jadi demikianlah ketiga desain dan spesifikasi robot yang kami telah diskusikan yang diharapkan dapat mengatasi masalah bencana. Robot yang mengatasi kebakaran dengan memadamkan api dan mengisap asap kebakaran, robot yang mendeteksi getaran gempa yang dapat memberi tanda kepada orang – orang di dalam gedung, dan robot apoteker yang dapat mendeteksi manusia dan mengobati secara langsung sebagai peran Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).